·
KERWIRASWASTAAN ialah kemampuan dan kemauan seseorangg dalam
mengelola suatu usaha yang mempertaruhkan waktu,uang,tenaga untuk memulai usaha
tersebut. Profesi terserbut yang timbul karena interaksi antara ilmu
pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat
diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktik.
WIRASWASTA ialah penyediaan lapangan pekerjaan
minim bagi si pemilik modal. orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan
guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna
memastikan kesuksesan
WIRASWASTAWAN
adalah seseorang yang memiliki kepribadian tertentu secara kualitatif
lebih dari manusia umumnya yakni memiliki kemampuan berdiri diatas kekuatan
sendiri, mengambil resiko, menetapkan tujuan atas pertimbangan sendiri,
memiliki semangat bersaing yang kuat, berorientasi kerja keras, kreatif,
inovatif, dan motivasi berprestasi
·
PERUSAHAAN
KECIL
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2. Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.
3. Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
4. Sulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.
PERUSAHAAN BESAR
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
2. Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
3. Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
4. Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2. Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.
3. Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
4. Sulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.
PERUSAHAAN BESAR
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
2. Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
3. Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
4. Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.
·
Contoh Perusahaan Besar
-. PT Unilever
Indonesia Tbk
Banyak orang tidak menyadari kehadiran perusahaan ini. PT Unilever merupakan perusahaan terbesar di Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 5 Desember 1933 silam, memiliki berbagai produk dalam bidang makanan, minuman, kecantikan, dan beberapa kebutuhan rumah tangga lainnya. Produk PT ini pasti selalu dipakai dalam kehidupan rumah tangga. Perusahaan Unilever juga memiliki beberapa brand yang kita kenal, akan tetapi kita tidak menyadari bahwa kita menggunakan banyak produk yang dihasilkan dari perusahaan yang juga banyak menyerap tenaga kerja ini
Banyak orang tidak menyadari kehadiran perusahaan ini. PT Unilever merupakan perusahaan terbesar di Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 5 Desember 1933 silam, memiliki berbagai produk dalam bidang makanan, minuman, kecantikan, dan beberapa kebutuhan rumah tangga lainnya. Produk PT ini pasti selalu dipakai dalam kehidupan rumah tangga. Perusahaan Unilever juga memiliki beberapa brand yang kita kenal, akan tetapi kita tidak menyadari bahwa kita menggunakan banyak produk yang dihasilkan dari perusahaan yang juga banyak menyerap tenaga kerja ini
-.Bidang
Perbankan : BCA, BRI, Mandiri
Dunia perbankan sudah pasti akan berurusan dengan uang. Hampir seluruh masyarakat mempercayakan uangnya untuk ditabung di bank. Apalagi kini banyak bank yang mempromosikan undian hadiah puluhan mobil untuk sekali pengundian. Penyerapan tenaga sudah pasti akan sangat banyak karena di tiap kota di Indonesia memiliki kantor cabang. Ketiga bank tersebut adalah paling luas pengelolaan aset.
Dunia perbankan sudah pasti akan berurusan dengan uang. Hampir seluruh masyarakat mempercayakan uangnya untuk ditabung di bank. Apalagi kini banyak bank yang mempromosikan undian hadiah puluhan mobil untuk sekali pengundian. Penyerapan tenaga sudah pasti akan sangat banyak karena di tiap kota di Indonesia memiliki kantor cabang. Ketiga bank tersebut adalah paling luas pengelolaan aset.
-. Bidang Industri Tembakau : HM
Sampoerna, PT Djarum dan Gudang Garam
Fenomena merokok di Indonesia masih banyak kita jumpai. Ketiga produsen tersebut mempengaruhi devisa negara. Banyak even yang digelar di Indonesia untuk anak muda mendapatkan sponsor dari ketiga produsen rokok tersebut. Bukan hanya itu, bahkan kegiatan pesta olahraga pun menggandeng produsen tersebut sebagai sponsor mereka. Fakta lain yaitu kita lihat orang disekitar kita, masih banyak yang mengisap rokok di manapun.
Fenomena merokok di Indonesia masih banyak kita jumpai. Ketiga produsen tersebut mempengaruhi devisa negara. Banyak even yang digelar di Indonesia untuk anak muda mendapatkan sponsor dari ketiga produsen rokok tersebut. Bukan hanya itu, bahkan kegiatan pesta olahraga pun menggandeng produsen tersebut sebagai sponsor mereka. Fakta lain yaitu kita lihat orang disekitar kita, masih banyak yang mengisap rokok di manapun.
·
Contoh
Perusahaan Kecil
-. J.CO Donuts & Coffe Johnny Andrean yang
sebelumnya terkenal sebagai pengusaha salon yang sukses. Tak kurang dari 168
jaringan salon dan 41 sekolah salon dimilikinya, namun insting sang penata
rambut kemudian membawanya terjun ke bisnis makanan.
Sejak tahun 2003 ia aktif mengembangkan J.CO. J.CO
adalah produk dalam negeri dengan menggunakan konsep dari luar negeri dan
disempurnakan dengan modernisasi dan kualitas terbaik. J.CO ditujukan untuk
menyerbu pasar asing.
Persiapan J.CO membutuhkan waktu
Persiapan J.CO membutuhkan waktu
Widjaja,
memenangkan juara kompetisi memasak dengan membuat minuman tradisional
Indonesia itu. Saat itu pada 1982. Murniati dengan dukungan suaminya membuka
restoran khusus es teler yang diberinya nama Es Teler 77. Dua angka di belakang
bukan tanpa makna. Bagi keluarga Widjaja, 77 merupakan nomor keberuntungan.
Modal Rp 1 juta dipakainya untuk mendirikan tenda
kecil di emper pusat perbelanjaan Duta Merlin, Harmoni, Jakarta Pusat.
Terkadang, dagangannya terpaksa tutup ketika hujan mendera dan genangan mulai
meninggi.
Pada 1987, franchise pertama dibuka di Solo Jawa
Tengah. Namun saat ini, Es Teler 77 telah mencapai 180 cabang dan mempekerjakan
dua ribu orang, hampir di seluruh provinsi ada.
-.Klenger
Burger = Pada awalnya adalah Velly Kristanti dan suaminya, Gatut Cahyadi,
ingin mencoba sebuah usaha sendiri, mereka pun nekat keluar dari pekerjaan dan
memulai bisnis sendiri tahun 2004, dari bisnis advertising syariah, bisnis IT,
ternyata semua berujung gagal. Kebetulan pada awalnya mereka punya usaha Pondok
Sayur Asem di daerah Pekayon, Bekasi, yang sempat tidak mereka pedulikan.
Berawal dari situ, ide membuat makanan untuk anak muda yang cepat, halal, dan nikmat
pun terbersit dan burger dipilih sebagai pilot project-nya.
Segala macam buku tentang burger dipelajari hingga
akhirnya Velly membuat sendiri burger yang Indonesia banget. Terbuat dari roti
yang lembut dan daging berurat serta saus spesial, burger bikinan Velly
ternyata digemari dan semakin laris dipesan. Intinya, bikin orang jadi
‘klenger’!. Begitulah nama ‘klenger’ akhirnya dikenal masyarakat, khususnya
anak muda yang menjadi target market Klenger Burger.
·
Franchise
Lokal
-Fast food : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken,
Beef Bowl, Isabento.
-Restauran/café/bar: Ayam goreng Mbok Berek, Ayam
goreng Ny. Suharti, Es teler 77, Delly Joy, King Friend Chicken & Steak,
Laura Arfura, Mie Tek Tek.
-Pizza/es krim/donut/cakes: Holland Bakery, Croisant
de France, Nilla Chandra cakes.
·
Franchise
Asing
Fast Food: KFC, Texas Fried Chicken, Mc. Donald, A
& W, Wendyis, H.
-Restauran/café/bar: Red Lobster, Panderosa, Sizzler,
Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Café, Hard Rock.
-Pizza/es krim/Youghurt/donut: Pizza Hut, Round table
pizza, Jolli Bee, Baskin, Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz.
-Soft drink : Green spot, Coca Cola, Pepsi
Cola,Gatorade.
·
KEUNTUNGAN :
1. Adanya program-program pelatihan dari Fanchisor (yang
punya perusahaan)sehingga kurangnya skill dapat di tanggulangi.
2. Secara psikologis pihak
Franchisee akan berusaha untuk dapat memajukan bisnisnya itu di samping
mendapat bantuan dan bimbingan yang terus menerus dari pihak franchisor karena
merasa telah memiliki perusaan yang besar.
3. Populer seketika.
4. Karena sudah populer maka tentu
saja perusahaan baru tersebut tidak butuh dana besar untuk promo atau dana
untuk kegagalan yang biasa dialami oleh perusaan yang baru berdiri.
5. Seringkali pihak franchisee
menerima juga bantuan-bantuan berikut ini:
a. Penyeleksian tempat,
b. Persiapan rencana perbaikan model gedung sehingga
sesuai dengan rencana tata kota atau ketentuan lainnya yang berlaku,
c. Perolehan dana untuk sebahagian biaya akuisisi dari
bisnis yang difranchisekan,
d. Pelatihan staff,
e. Pembelian peralatan,
f. Seleksi dan pembelian suku cadang,
g. Bantuan pembukaan bisnis dan menjalankannya dengan
lancar.
6. Iklan yang ditayangkan di TV, di
billboard atau dimanapun mewakili seluruh jaringan Franchise, (iklan gretongan.
hehehe)
7. Keuntungan bagi franchisee dari
adanya daya beli yang besar dan negosiasi yang dilakukan pihak franchisor atas
nama seluruh jaringan franchisee,
8. Franchise mendapatkan hak untuk
menggunakan merek dagang, paten, hak cipta, rahasia dagang, serta proses,
formula dn resep rahasia milik franchisor,
9. Franchisee mengambil mamfaat dari
hasil riset yang dilakukan secara terus-menerus oleh franchisor, sehingga dapat
memperkuat daya saing.
10. Informasi dan pengalaman dari
seluruh jaraingan franchisee yang ada lewat franchisor dapat disebarkan ke
seluruh jaringan yang ada.
11. Seringkali terdapat jaminan
exclusivitas bagi franchisee untuk bergerak dalam usaha yang bersangkutan dalam
sesuatu territorial tertentu.
12. Lebih mudah bagi franchisee
utnuk memperoleh dana dari penyandang dana karena nama besar dan keberhasilan
dari pihak franchisor.
·
KERUGIAN
1.
Peran yang dimainkan oleh Franchisor sangat besar dengan kontrol yang
tinggi sehingga pihak franchisee hilang kemandiriannya;
2.
Pihak franchisee harus membayar
berbagai macam fee kepada pihak franchisor, yang terms and conditionsnya
therefore harus jelas dan dinegosiasi siapa yang harus memikul biaya tersebut:
a. Royalty; pembayaran oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari pemakaian hak franchise oleh franchisee.
b. Franchise fee: biasanya dilakukan sekali saja dan dengan jumlah tertentu pada saat penandatangan akte franchise,
c. Direct expenses: Biaya langsung yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan/ pengembangan suatu bisnis franchise seperti biaya pemodokan pihak yang akan menjadi pelatih dan feenya, biaya pelatihan dan biaya pada saat pembukaan;
d. Biaya sewa: apabila franchisor menyediakan tempat bisnis,
e. Marketing dan advertising fees; Karena franchisor yang melakukan marketing dan iklan, maka pihak franchisee mesti juga ikut menanggung beban biaya tersebut dengan menghitungnya baik secara persentase dari omset penjualan ataupun jika ada marketing atau iklan tertentu.
f. Assignment fees; biaya yang harus dibayar oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor jika pihak franchisee tersebut mengalihkan bisnisnya kepada pihak lain biasanya untuk kepentingan persiapan pembuatan perjanjian penyerahan, pelatihan pemegang franchise yang baru dsb.
a. Royalty; pembayaran oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari pemakaian hak franchise oleh franchisee.
b. Franchise fee: biasanya dilakukan sekali saja dan dengan jumlah tertentu pada saat penandatangan akte franchise,
c. Direct expenses: Biaya langsung yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan/ pengembangan suatu bisnis franchise seperti biaya pemodokan pihak yang akan menjadi pelatih dan feenya, biaya pelatihan dan biaya pada saat pembukaan;
d. Biaya sewa: apabila franchisor menyediakan tempat bisnis,
e. Marketing dan advertising fees; Karena franchisor yang melakukan marketing dan iklan, maka pihak franchisee mesti juga ikut menanggung beban biaya tersebut dengan menghitungnya baik secara persentase dari omset penjualan ataupun jika ada marketing atau iklan tertentu.
f. Assignment fees; biaya yang harus dibayar oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor jika pihak franchisee tersebut mengalihkan bisnisnya kepada pihak lain biasanya untuk kepentingan persiapan pembuatan perjanjian penyerahan, pelatihan pemegang franchise yang baru dsb.
3.
Kesukaran dalam menilai kualitas
franchisor;
4.
Biasanya kontrak franchise berisikan juga pembatasan-pembatasan terhadap
bisnis franchise dan ruang gerak dari pihak franchisor,
5.
Kebijakan-kebijakan pihak
franchisor tidak selamanya berkenaan di hati pihak franchisee,
6.
Franchisor bisa jadi membuat
kesalahan dalam kebijakannya,
7.
Turunnya reputasi dan citra dari merek bisnis franchisor karena alasan
yang tidak terduga-duga sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar